Recent Posts

Minggu, 23 Oktober 2011

Hewan Lunak Raksasa dari Antartika



Christian Aldea, ilmuwan asal Spanyol, menemukan spesies baru hewan lunak (mollusca) raksasa di Antartika yang kemudian diberi nama Zeidora antartica. Spesies ini ditemukan saat Aldea dan rekan dari Departemen Ekologi dan Zoologi Universitas Vigo, Spanyol, melakukan ekspedisi beberapa waktu lalu.
Zeidora antartica, meski disebut raksasa, sebenarnya hanya berukuran 14 mm. Disebut raksasa karena ukuran spesies ini tergolong besar dibanding dengan hewan lain yang berada dalam satu genus, yang biasanya hanya berukuran tak lebih dari 5 mm.
Seperti tertera dalam namanya, spesies ini masuk dalam genus Zeidora. Aldea mengatakan, "Genus ini merupakan grup hewan yang belum banyak dipahami. Grup ini terdiri atas 14 spesies dengan hanya sedikit spesimen yang ditemukan."
Spesies hewan lunak raksasa ini memiliki kemiripan secara morfologi dengan limpet (Fissurellidae). Persisnya, spesies ini ditemukan pada kedalaman 600 meter di Laut Bellingshausen di Antartika. Selain di tempat ini, genus Zeidora, di antaranya, ditemukan di Panama dan Jepang.
"Kami melakukan deskripsi spesies berdasarkan ciri-ciri cangkang karena tidak ada jaringan lunak yang ditemukan pada satu-satunya spesimen yang diambil," kata Aldea seperti dikutip Science Daily, Sabtu (8/10/2011). Meski demikian, dipastikan bahwa spesies ini masih eksis, bukan fosil.
Spesimen spesies baru ini kini disimpan di National Natural History Museum di Madrid. Spesies telah dibandingkan dengan spesies dalam genus Zeidora lain yang disimpan di Natural History Museum di London. Hasil penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal The Nautilus.


Sumber :

Virus Terbesar di Dunia Ditemukan

 
Ilmuwan dikejutkan oleh penemuan virus terbesar di dunia di wilayah lepas pantai Chile. Virus ini memiliki lebih dari 1000 genome, demikian papar ilmuwan pada AFP, Senin (10/10/2011).
Virus jenis baru tersebut dinamakan Megavirus chilensis, berdasarkan ukuran dan tempat penemuannya. Genome virus ini 6,5% lebih besar dari kode DNA virus terbesar sebelumnya, Mimivirus, yang diisolasi tahun 2003.
Secara teori, Virus berbeda dengan bakteri karena lebih kecil dan tak bisa bereproduksi tanpa inang makhluk hidup. Tapi, ukuran virus jenis baru ini lebih besar dari bakteri dan merupakan virus DNA terkompleks.
Virus ini diisolasi dari sampel air laut di wilayah lepas pantai Las Cruses, Chile. Sampai saat ini, belum diketahui makhluk hidup yang menjadi inang virus ini.
"M. chilensis tampaknya tidak berbahaya bagi manusia," kata Jean Michel Claverie, peneliti dari National Centre for Scientific Research (CNRS) di Perancis yang terlibat penelitian ini.
Karena ukurannya besar, maka untuk melihat virus ini, Claverie mengatakan, "Anda tak perlu mikroskop elektron untuk melihatnya, anda bisa melihat dengan mikroskop cahaya biasa."
Penemuan ini dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences. Secara rinci, genome virus ini terdiri dari 1.259.197 pasangan basa nitrogen dan 1.120 gen.

Sumber :

Akhirnya, Teka-teki Suara Piranha Terpecahkan!


Selain memiliki gigi yang tajam, piranha juga diketahui bisa menghasilkan suara. Sampai saat ini, suara yang dihasilkan jenis ikan tersebut masih menjadi teka-teki, belum diketahui cara piranha menghasilkannya dan tujuannya.

Kini, menggunakan hidrophone untuk merekam suara di dalam air, peneliti dari University of Liege di Belgia mengatakan bahwa teka-teki tersebut telah bisa dipecahkan.
"Suara ini dihasilkan saat sedang bertarung dan menyerang," kata Eric Parmentier, pakar morfologi hewan dari University of Liege, tentang studi yang dipublikasikan di The Journal of Experimental Biology, pekan lalu.
Hasil studi tersebut membantah studi sebelumnya yang menyatakan suara piranha merupakan serupa dengan "gonggongan" untuk memanggil piranha lain. Ilmuwan berhasil merekam suara mirip drum yang dihasilkan saat berebut makanan dan suara serak ketika seekor piranha menggertak piranha lain.
Parmentier dan rekannya menemukan bahwa piranha membuat suara dengan mengontraksikan otot yang tersisip di kandung kemih. Kontraksi bisa 100-200 kali dalam satu detik dan menyebabkan kandung kemih bergetar. Getaran inilah yang selanjutnya menimbulkan suara.
"Kandung kemih itu sendiri tidak bisa bergetar dengan sendirinya," kata Parmentier.
Parmentier mengatakan, ikan yang memproduksi suara bukan cuma piranha. Kurang lebih 100 spesies ikan memproduksi suara untuk berkomunikasi satu sama lain. Ia menambahkan, kecepatan suara di dalam air lebih cepat daripada di udara.

 Sumber : New York Times

Kamis, 13 Oktober 2011

Teori Darwin Tentang Evolusi


Teori Evolusi Darwin (sebenarnya lebih pantas disebut hipotesis saja) selalu menarik untuk disimak. Bukan karena “The Origin of Species” membahas bahwa nenek moyang manusia itu keturunan monyet, atau bahwa mahluk tingkat tinggi itu berasal dari mahluk tingkat rendah atau kemampuan untuk survive di alam ini mempengaruhi bentuk kehidupan, leher jerapah semakin panjang, mahluk darat pindah ke air (atau sebaliknya), dan ada kesesuaian-kesesuaian tertentu antara mahluk hidup satu dengan lainnya dengan melihat bentuk tulang belulangnya.

Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan dirinya. Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi.

Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu biologi.

Idea tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia. Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori . Darwin (1858) mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru.

Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan – Universal Creation), dukungan dan pengkayaan-pengkayaan. Jadi, teori sendiri juga berevolusi sehingga teori evolusi biologis yang sekarang kita kenal dengan label “Neo Darwinian” dan “Modern Sintesis”, bukanlah murni seperti yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai istilah di bawah ini merupakan hasil pengkayaan yang mencerminkan pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi: berdasarkan kecepatan evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum); berdasarkan polanya (evolusi gradual, evolusi punctual, dan evolusi saltasi) dan berdasarkan skala produknya (evolusi makro dan evolusi mikro).

Topic yang akan dibahas dibawah ini meliputi perkembagan teori evolusi Darwin dan implikasi dari teori evolusi biologi Darwin terhadap cara pandang kita tentang keberadaan makhluk dan alam semesta.

Perkembangan Teori Evolusi Darwin
1. Sejarah Singkat Charles Darwin (1809 – 1882)
  • 1831-1836: Perjalanan laut dengan kapal Beagle.
  • 1844: Draft buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” telah selesai.
  • 1858: Afred Russel Wallace mengirim manuscript kepada J. Hooker anggota Royal Society, berisi tentang perluasan ide dari Malthus. Makalah bersama oleh Darwin dan Wallace di forum Society.
  • 1859: Publikasi buku “ On The Origin of Species by Means of Natural Selection”
  • 1860: Perdebatan antara Huxley dan Wilbeforce tanpa kehadiran Darwin
  • Darwin menghabiskan sisa masa hidupnya untuk penelitian dan publikasi buku “Descen of Man” (1871) dan “The Expression of Emotion in Man and Animals” (1871).

Buku “Origin of Species by Means of Natural Selection” yang diterbitkan tahun 1959 ini, menurut indeks sitasi merupakan buku yang paling banyak diacu oleh penulis lain (selain kitab suci) selama ini.

2. Perkembangan Teori Evolusi

Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan teori Darwin, antara lain:
  • Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.
  • Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan mempengaruhi makhluk hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.
  • Pendapat ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal ini menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para peternak untuk memperoleh bibit unggul.
  • Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant (1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836).

Tahun 1858 Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama yaitu:
  1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau.
  2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.

Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Seleksi alam adalah “process of preserving in nature favorable variations and ultimately eliminating those that are ‘injurious’”.

Secara umum, tanggapan ahli lain terhadap teori Darwin adalah:
  • Mendapat tantangan terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori penciptaan (Universal Creation).
  • Mendapat pembelaan dari penganut Darwin antara lain , Yoseph Hooker dan Thomas Henry Huxley (1825-1895).
  • Mendapat kritik dan pengkayaan dari banyak ahli antara lain Morgan (1915), Fisher (1930), Dobzhansky (1937), Goldschmidt (1940) dan Mayr (1942).

Dengan berbagai perkembangan dalam perkembangan dalam ilmu biologi, khususnya genetika maka kemudian Teori Evolusi Darwin diperkaya. Seleksi alam tidak lagi menjadi satu-satunya agen penyebab terjadinya evolusi, melainkan ada tambahan faktor-faktor penyebab lain yaitu: mutasi, aliran gen, dan genetic drift. Oleh karenanya teori evolusi yang sekarang kita seirng disebut Neo-Darwinian atau Modern Systhesis.

Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (Neo Darwinian) terjadi karena adanya:
  • Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  • Perubahan dan genotype yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.
  • Produksi varian baru melalui pada materi genetic yang diturunkan (DNA/RNA).
  • Kompetisi antar individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber daya lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya.
  • Generasi berikut mewarisi “kombinasi gen yang sukses” dari individu fertile (dan beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi.

Implikasi Teori Evolusi Darwin

1. Asal Usul Spesies

Teori utama Darwin bahwa spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau dan bila diurut lebih lanjut semua spesies makhluk hidup diturunkan dari nenek moyang umum yang sama. Seperti yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang banyak pihak. Para penentang teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok utama:
  • Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup “ilmiah”.
  • Kelompok “Creationist” yang berpendapat bahwa masing-masing spesies diciptakan khusus oleh yang Maha Kuasa untuk tujuan tertentu.
  • Kelompok penganut filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies tidak berubah. Variasi yang ada merupakan tiruan tidak sempurna dari pola umum “archetypes”. Goethe mengabstaksikan satu archetype atau Urbild untuk semua tanaman (Urplanze) dan beberapa Bauplane untuk hewan.

Untuk para penentangnya dari dua kelompok pertama di atas Darwin cukup menandaskan bahwa keajaiban-keajaiban atau intervensi dari kekauatan supranatural dalam pembentukan spesies adalah tidak ilmiah. Dalam menanggapi kelompok Idealist (seperti Owen dan Lois Agassiz) Darwin mampu menangkis dengan baik. Pada Origin edisi pertama, Darwin (1959) di halaman 435, menyimpulkan bahwa penjelasan Owen pada masalah archetype adalah “interesting” dan “unity of type”nya merupakan “hukum” biologi yang penting. Kemudian setelah Owen lebih keras lagi menentang teorinya. Darwin pada edisi berikutnya menambahkan “…tetapi itu bukan penjelasan ilmiah”. Menurut Darwin penjelasan tentang “homologi” dan “unity of types” terkait dengan nenek moyang adalah ilmiah, sementara penjelasan terkait dengan archetype tidak ilmiah. Oleh karena Darwin memandang masalah ini sebagai proses, sementara konsep archetype adalam timeless. Secara umum Darwin adalam penganut paham Materialisme.

2. Seleksi Alam

Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam merupakan agen utama penyebab terjadinya evolusi. Darwin (dan Wallace) menyimpulkan seleksi dari prinsip yang dikemukakan oleh Malthus bahwa setiap populasi cendrung bertambah jumlahnya seperti deret ukur, dan sebagai akibatnya cepat atau lambat akan terjadi perbenturan antar anggota dalam pemanfaatan sumber daya khususnya bila ketersediaannya terbatas. Hanya sebagian, seringkali merupakan bagian kecil, dari keturunannya bertahan hidup: sementara besar lainnya tereliminasi.

Dengan berkembangnya ilmu genetika, teori itu diperkaya sehingga muncul Neo Darwinian. Menurut Lemer (1958), definisi seleksi alam adalah segala proses yang menyebabkan pembedaan non random dalam reproduksi terhadap genotype; atau allele gen dan kompleks gen dari generasi ke generasi berikutnya.

Anggota populasi yang membawa genotype yang lebih adaptif (superior) berpeluang lebih besar untuk bertahan daripada keturunan yang inferior. Jumlah individu keturunan yang superior akan bertambah sementara jumlah individu inferior akan berkurang dari satu generasi ke generasi lainnya. Seleksi alampun juga masih bekerja, sekalipun jika semua keturunan dapat bertahan hidup dalam beberapa generasi. Contohnya adalah pada jenis fauna yang memiliki beberapa generasi dalam satu tahun.

Jika makanan dan sumberdaya yang lain tidak terbatas selama suatu musim, populasi akan bertambah seperti deret ukur dengan tidak ada kematian di antara keturunannya. Hal itu tidak berarti seleksi tidak terjadi, karena anggota populasi dengan genotype yang berbeda memproduksi keturunan dalam jumlah yang berbeda atau berkembang mencapai matang seksual pada kecepatan yang berbeda. Musim yang lain kemungkinan mengurangi jumlah individu secara drastic tanpa pilih-pilih. Jadi pertumbuhan eksponensial dan seleksi kemungkinan akan dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya. Pebedaan fekunditas, sesungguhnya juga merupakan agent penyeleksi yang kuat karena menentukan perbedaan jumlah individu yang dapat bertahan hidup atau dan jumlah individu yang akan mati, yang ditunjukkan dalam angka kematian (Dobzhansky, 1970).

Darwin telah menerim, namun dengan sedikit keraguan, slogan Herbert Spencer “survival of the fittest in the struggle for life” sebagai altenatif untuk menerangkan proses seleksi alam, namun saat ini slogan itu nampaknya dipandang tidak sepenuhnya tepat. Tidak hanya individu atau jenis yang terkuat tetapi mereka yang lumayan pas dengan lingkungan dapat bertahan hidup dan bereproduksi. Dalam kondisi seleksi yang lunak atau halus semua individu atau jenis pembawa genotype yang bermacam-macam dapat bertahan hidup ketika populasi berkurang. Individu yang fit (individu yang sesuai dengan lingkungan dapat bertoleransi dengan lingkungan) tidak harus mereka yang paling kuat, paling agresif atau paling bertenaga, melainkan mereka yang mampu bereproduksi menghasilkan keturunan dengan jumlah terbanyak yang viable dan fertile.

Seleksi alam tidak menyebabkan timbulnya material baru (bahan genetic yang baru yang di masa mendatang akan datang diseleksi lagi),melainkan justru menyebabkan hilangnya suatu varian genetic atau berkurang frekuensi gen tertentu. Seleksi alam bekerja efektif hanya bila populasi berisi dua atau lebih genotype, yang mana dari varian itu ada yang akan tetap bertahan atau ada yang tereliminasi pada kecepatan yang berbeda-beda. Pada seleksi buatan, breeder akan memilih varian genetic (individu dengan genotype) tertentu untuk dijadikan induk untuk generasi yang akan datang. permasalahan yang timbul adalah dari mana sumber materi dasar atau bahan mentah genetic penyebab keanekaragaman genetic pada varian-varian yang akan obyek seleksi oleh alam. Permasalahan itu terpecahkan setelah T.H Morgan dan kawan-kawan meneliti mutasi pada lalat buah Drosophilia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses mutasi menyuplai bahan mentah genetic yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman genetic dimana nantinya seleksi alam bekerja (Dobzhansky, 1970).

Implikasi dari teori evolusi melalui ala mini sangat luas, tidak hanya mencakup bidang filsafat namun juga social-ekonomi dan budaya:
  • Penggantian cara pandang bahwa dunia tidak statis melainkan berevolusi.
  •  Paham creationisme berkurang pengaruhn ya.
  • Penolakan terhadap teleology kosmis.
  • Penjelasan “desain” di dunia oleh proses materialistic seleksi alam, proses yang mencakup interaksi antara variasi yang tidak beraturan dan reproduksi yang sukses bersifat oportunistik yang sepenuhnya jauh dari dogma agama.
  • Penggatian pola pikir Essensialisme oleh pola pikir populasi.
  • Memberikan inspirasi yang disalahgunakan untuk tujuan yang tidak baik seperti gerakan Nazi di Jerman, Musolini di Italia, kebijakan “eugenic” di Singapura di masa Lee Kuan Yu dan berkembangnya ekonomi liberal yang dikemas dengan label Social-Darwinian.

Islam Dan Teori Darwin

Secara ilmiah teori evolusi Darwin utama belum dapat dikatakan runtuh, karena sebelum ditemukan bukti-bukti empiris yang bertentangan dengan kesimpulan teori tersebut, maka pernyataan dalam teori itu masih dianggap benar. Akan tetapi sampai saat ini banyak kalangan masih meragukan kebenaran teori itu terutama dari kalangan agama.

Saat ini Indonesia kebanjiran buku-buku Islam yang diproduksi Dr. Harun Yahya yang “menyerang” teori Darwin. Dari segi teologis ada kekuatiran bahwa teori Darwin akan mengusir Tuhan dari kehidupan, namun Haidar Bagir, pakar filsafat Islam, tidak sepenuhnya sependapat dengan Harun Yahya. Bagir (2003) menanggapinya dengan mengatakan “Sikap kita terhadap keyakinan Darwinian mengenai sifat kebetulan dan materialistic asal-usul kehidupan yang terkandung dalam teori itu sudah jelas. Kita menolaknya. Tidak demikian halnya dengan kesimpulan utama teori ini mengenai sifat-sifat evolusioner kehidupan. Karena betapapun demikian, tetap saja Tuhan bisa dipercayai sebagai Dzat di balik semua gerakan evolusi itu…”. Tentang prinsip survival of the littest, Bagir justru membenarkannya dan kita harus mengambil hikmahnya, karena hal itu sesuai dengan kenyataan sehari-hari dan didukung oleh tidak bertentangan dengan kandungan Alqur’an. Dingin dari dari dua sisi yaitu aspek teologis dan sisi etis.

Sumber : http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/teori-darvin-tentang-evolusi.html

Sistem Pencernaan

 Sistem Pencernaan Pada Manusia

Proses: memasukkan, menyimpan makanan     sementara, mencerna scr fisik & kimiawi,    absorbsi, menyimpan sementara & defekasi

  • Empat tahap utama dalam pengolahan makanan:
1.    Penelanan (Ingesti)
2.    Pencernaan (digesti)
3.    Penyerapan (absorpsi)
4.    Pembuangan (eliminasi

Organ-organ pencernaan



Organ-organ pencernaan

I.    Mulut

Berfungsi mengambil dan memasukkan makanan, terdiri dari : bibir, mulut, gigi, lidah

-  Bibir
-  Mulut:
  • Cavitas Buccalis
  • Cavitas Oris
-  Gigi

Fungsi: memanipulasi makanan (memarut, memotong), menyerang, memegang mangsa, membantu lokomosi. Jml & jenis bervariasi.

-Lidah

Fungsi : membantu menelan, bicara
Bagian belakang: jar limfoid tonsila lingualis
Bagian depan: kasar, ditutupi papillae (filiformis, fungiformis,foliate dan sirkum vallata)‏

-Kelenjar ludah

Menghasilkan air liur/air ludah/salivayang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C.
Fungsi air liur/saliva :

  • Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan.
  • Melindungi selaput mulut.
  • Mencerna makanan secara kimiawi.
   
Terdiri dari 3 macam kelenjar ludah berdasarkan letaknya :

  1. Glandula parotis yaitu kelenjar ludah yang terletak di belakang telinga. Menghasilkan ludah berbentuk cair yang disebut serosa. Merupakan kelenjar ludah terbesar.
  2. Glandula submandibularis yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah rahang bawah. Menghasilkan air dan lendir yang disebut seromucus. 
  3. Glandula sublingualis yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah. Menghasilkan getah yang sama dengan glandula submandibularis.


KELENJAR LUDAH


II.    Pharynx

  • Percabangan antara esofagus dan trachea terdapat epiglottis
  • Struktur pharynx

    Dinding pharynx tersusun atas tiga lapisan yaitu :

  • Lapisan mukosa, Terletak paling dalam dan bersambung dengan hidung (sal. Pernapasan), mulut dan sal. Eustakhius.  
  • Lapisan fibrosa, 
  • Lapisan berotot.  otot utama pada pharinx ialah otot konstriktor (epiglottis)


III. ESOFAGUS

Sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25 cm. Dimulai dari pharynx sampai pintu masuk kardiak lambung.  Esofagus berdinding empat lapis. Lapisan paling luar berupa jaringan ikat renggang (dua lapis serabut otot), lapisan submukosa dan paling dalam lapisan lendir (mukosa).  Makanan diteruskan kelambung dengan gerakan peristaltik (meremas ). Hidrolisa amilum terus berlanjut




IV. LAMBUNG (Ventrikulus) 

 - Sebagai gudang makanan, kontraksi ritmik → mencampur makanan dgn enzim

- Lambung terdiri dari empat lapisan:
  • Lapisan peritoneal (lapisan serosa).
  • Lapisan berotot terdiri:
Cardia : langsung berhubungan dengan esofagus. terdapat sfincter cardinae, sel kolumner →  mucus
Fundus : tebal, terdapat kelenjar gastrik, sel  kolumner → enzim, HCl,  mucus
Pylorus : berhubungan dgn duodenum, terdapat sfingter phylorica
  • Lapisan submukosa (pembuluh darah dan limfe)
  • Lapisan mukosa
Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan banyak saluran limfe. Permukaan mukosa dilintasi saluran-saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung berupa :
  • Kelenjar kardia, berbentuk tubuler, baik sederhana maupun bercabang dengan mengeluarkan sekret mukus alkali
  • Kelenjar dari fundus terdahulu bekerja yang berisi berbagai jenis sel yaitu sel asam (asam pada getah lambung) dan musin.
  • Kelenjar pilorik berbentuk tubuler yang menghasilkan mukus alkali
Getah lambung → Menghentikan kerja amilase, Menghancurkan matrix extrasel,makanan, Membunuh mikroba. Beberapa enzim pencernaan yang terdapat dalam getah lambung :
  • pepsin dihasilkan dari pepsinogen dalam lingkungan asam hidrokhlorida dan bekerja atas protein diubah menjadi pepton (mudah larut)
  • Rennin membentuk susu dan kasien dari karsinogen yang mudah larut (pembekuan susu menjadi keju).
  • Lipase (enzim pemecah lemak) sebagai awal pencernaan lemak dalam lambung


Fungsi lambung

  1. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
  2. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan olel usus
  3. Protein diubah menjadi pepton
  4. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan
  5. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung
  6. Faktor antianemia dibentuk
  7. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum


V.  Usus halus 

Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :

  1. Duodenum/usus duabelas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m.
  2. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
  3. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.

Proses penyerapan (dalam jejunum dan ileum)
    
nutrisi (asam amino+gula) → epitelium usus halus  → epitelium uniseluler kapiler (laktea)  →  distribusi kilomikron (lemak+kolesterol dilapisi protein) → limfa          vena+jantung
~    laktea, kapiler, dan vena → vili menyatu menyatu  pembuluh portal hati berhubungan dengan hati   →  molekul-molekul organik yang lain  glukosa 0,1%   jantung dan seluruh tubuh.
Tabel absorbsi dalam usus halus



Fungsi usus halus

  1. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
  2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino. 
  3. Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.


Kelenjar dalam usus halus

  1. Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
  2. Eripsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
  3. Laktase mengubah laktase menjadi monosakarida.
  4. Maltosa mengubah maitosa menjadi monosakarida.
  5. Sukrosa mengubah sukrosa menjadi monosakarida.


VI.    Kelenjar Pankreas

Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan apanjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm. Kelenjar pancreas menghasilkan hormone insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :
  • Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
  • Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
  • Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
  • Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.
  • Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.


VII. HATI/HEPAR

Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.

 Empedu mengandung :

  1. Garam kholat yang berfungsi :Mengaktifkan lipase pancreas.Menurunkan tekanan permukaan butir-butir  lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah diserap.
  2. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman     empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 –     8,5.
  3. Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone.


Empedu berfungsi :

  • Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
  • Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.


Hepar berfungsi :

  • Menghasilkan cairan empedu.
  • Menawarkan racun.
  • Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
  • Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
  • Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
  • Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh




VIII.          USUS BESAR / INTESTINUM MAYOR.

Panjangnya ±. l½ m,lebarnya 5 - 6cm.
Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar;
  1.  Selaput lendir.
  2. Lapisan otot melingkar.
  3. Laplsan otot memanjang.
  4. Jaringan ikat.

Fungsi usus besar, terdiri dari:
  1.    Menyerap air dan makanan.
  2. Tempat tinggal baktert koli.
  3. Tempat feses.

Seikum. 

      Di bawah seikum terdapat appendiks Vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup


Kolon Asendens 

      Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranaversum.


 Appendiks (usus buntu). 

      Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.


Kolon Transversum. 

      Panjangnya sekitar 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis 


Kolon Desendens. 

      Panjangnya ±. 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.


Kolon Sigmoid. 

      Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.


 Rektum. 

      Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis. 


Anus. 

      Adalah bagian dan saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 spinter:

  1.  Spinter Ani internus, bekerja tidak menurut kehendak.
  2. Spinter Levator Ani. bekerja juga tidak menurut kehendak.
  3. Spinter Ani Eksternus. bekerja menurut kehendak. 


MALNUTRISI

      adalah suatu keadaan gangguan keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan tubuh untuk menjaga kesehatan. Ini dapat disebabkan oleh asupan makanan yang terlalu sedikit (subnutrisi atau kelaparan) maupun yang berlebihan (overnutrisi), ketidakseimbangan asupan komponen dasar makanan (karbohidrat, protein, lemak), dan penyakit. 
Sumber: http://aadesanjaya.blogspot.com/

Minggu, 18 September 2011

Struktur Jaringan Hewan

Jaringan Pada Hewan

Jaringan Epitel adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh hewan multiseluler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam.
Fungsi umum epitel ialah sebagai pelindung (proteksi) dan menyeleksi apa saja yang masuk dan keluar tubuh



Macam Jaringan Epit
el

Epitelium pipih selapis
Lokasi: Peritorium yang membatasi rongga tubuh, endotelium pada permukaan dalam pembuluh darah dan jantung, alveolus paru-paru, dinding luar kapsula. Bowman dalam ginjal, selaput gendang telinga, pleura, timica serosa dari perikardium.
Fungsi: Difusi atau filtrasi

Epitelium pipih berlapis banyak
Lokasi: Epidermis kulit, rongga mulut, esofagus, lapisan dalam anus, uretra, vagina.
Fungsi: Proteksi/perlindungan.

Epitelium kubus selapis
Lokasi: Kelenjar dan salurannya, permukaan luar ovarium, permukaan dalam lensa mata, epitel berpigmen retina, tubulus reanalis.
Fungsi: Sekresi dan absorpsi

Epitelium kubus berlapis banyak
Lokasi: Saluran kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar ludah, pengembangan epitel di ovarium dan testis .
Fungsi:Sekresi.

Epitelium silindris selapis Lokasi:
Bermikrofili : usus (menyusun jonjot-jonjot usus).
Bersilia : rongga hidung, bronkus, oviduk.
Tak bersilia : lambung, kandung empedu, uterus dan salurannya .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi

Epitelium silindris berlapis banyak Lokasi: Laring (sel-selnya bersilia), faring, uretra, lapisan lendir (membran mukosa), anus.
Fungsi: Proteksi, sekresi dan absorpsi .

Epitelium silindris berlapis banyak semu
Lokasi: Sel-sel bersilia : duktus epididymis vasedeferen, membran mukosa saluran pernafasan, tuba eustakhius. Sedangkan yang terdapat pada uretra laki-laki sel-selnya tidak bersilia .
Fungsi: Proteksi, sekresi dan pergerakan zat

Epitelium transisional
Lokasi: Kandung kemih, ureter, uretra, dan ginjal.
Fungsi: Proteksi terhadap perubahan volume organ.

Jaringan Ikat







Macam Jaringan ikat:
Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat padat
Jaringan ikat khusus
Tulang rawan
Tulang
Darah dan limfe
Jaringan lemak

Jaringan Otot







Macam-macam Sel Otot
Otot lurik: bekerja dibawah saraf sadar (volunter), cepat menanggapi rangsang, inti lebih dari satu dan terletak di tepi sel, mengandung serabut otot, memiliki myofibril yang memantulkan cahaya gelap terang berselang-seling, terdapat pada organ luar.
Otot polos: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu dan terletak di tengah sitoplasma, tidak mengandung serabut otot, terdapat pada organ viseral
Otot jantung: bekerja dibawah saraf tidak sadar (involunter), lambat menanggapi rangsang, inti satu atau lebih dari satu dan terletak di tepi sitoplasma, memiliki

Jaringan Saraf
Sel saraf terdiri atas: dendrit, badan sel saraf yang mengandung inti, akson.
Macam-macam sel saraf berdasarkan fungsinya:
Saraf sensorik/aferent
Saraf motorik/eferent
Saraf intermediet
 
http://asnani-biology.blogspot.com/2009/04/struktur-jaringan-hewan.html

TULANG RANGKA MANUSIA

RANGKA (SKELETON) MANUSIA TERDIRI ATAS :
A. Tengkorak :

1. Bagian kepala :
– 1 tulang dahi (os.frontale)
– 2 tulang ubun-ubun (os.parientale)
– 1 tulang kepala belakang (os.occipetal)
– 2 tulang baji (os.spenoidale)
– 2 tulang pelipis (os.temporale)
– 2 tulang tapis (os.etmoidale)
2. Bagian muka/wajah :
– 2 tulang rahang atas (maxilla)
– 2 tulang rahang bawah (mandibula)
– 2 tulang pipi (os.zigomaticum)
– 2 tulang langit-langit (pallatum)
– 2 tulang hidung (os.nasale)
– 2 tulang air mata (os.lacrimale)
– 1 tulang lidah (os.hyoideum)

B. Badan :

1. Ruas tulang belakang :
– 7 ruas tulang leher (vertebrae sevicale)
– 12 ruas tulang punggung (vertebrae dorsales)
– 5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbales)
– 5 ruas tulang kelangkang (os.cacrum)
– 4 ruas tulang ekor (vertebrae cocigeus)
2. Tulang dada (sternum) :
– Hulu (manubrium sterni)
– Badan (corpus sterni)
– Taju pedang (proccesus xyphoideus)
3. Tulang rusuk (costae) :
– 7 pasang tulang rusuk sejati (costa vera)
– 3 pasang tulang rusuk palsu (costa sporia)
– 2 pasang tulang rusuk melayang (costa fluctuantes)
4. Tulang gelang bahu :
– 2 tulang belikat (scapula)
– 2 tulang selangka (clavicula)
5. Tulang gelang panggul :
– 2 tulang usus (os.ilium)
– 2 tulang duduk (os.ichium)
– 2 tulang kemaluan (os.pubis)
C.Tulang anggota badan/gerak :
1. Tulang lengan :
– 2 tulang lengan atas (humerus)
– 2 tulang hasta (ulna)
– 2 tulang pengumpil (radius)
– 2 X 8 tulang pergelangan tangan (carpus)
– 2 X 5 tulang telapak tangan (metacarpus)
– 2 X 14 ruas tulang jari tangan (phalanges)
2. Tulang tungkai :
– 2 tulang paha (femur)
– 2 tulang tempurung lutut (patella)
– 2 tulang kering (tibia)
– 2 tulang betis (fibula)
– 2 X 7 tulang pergelangan kaki (tarsus)
– 2 X 5 tulang telapak kaki (metatarsus)
– 2 X 14 ruas tulang jari kaki (phalanges)

http://slemgaul.wordpress.com/2009/12/10/klasifikasi-hewan/

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More